Type Here to Get Search Results !

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Oleh: Delthawati Isti R.

Perencanaan dalam pembelajaran mempengaruhi keberhasilan peserta didik memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pendidik menuangkan rencana pembelajaran dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP merupakan rencana pengorganisasian kegiatan pembelajaran yang matematis dan logis yang disusun pendidik untuk mengarahkan peserta didik mencapai suatu kompetensi. RPP digunakan sebagai panduan memanajemen pembelajaran agar berlangsung lancar dan terfokus pada pengembangan kompetensi tertentu.
RPP memberikan dua fungsi utama, yaitu mengantisipasi kebutuhan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga materi dapat dikumpulkan serta terorganisasi dengan baik dan menyediakan rencana kegiatan agar terjadi interaksi di kelas (Moore, 2015: 207). Tujuan utama membuat rencana pembelajaran adalah meyakinkan bahwa semua kegiatan dan proses menyediakan lingkungan belajar yang mendukung pencapaian kompetensi peserta didik (Orlich et al., 2010: 64). Berdasarkan hal tersebut, perancangan kegiatan pembelajaran memfokuskan pada interaksi peserta didik dengan materi yang harus dipelajari sehingga peserta didik memiliki pengalaman dalam membangun pemahaman konsep.
Cvetek (2008: 250) menyatakan rencana pembelajaran bertujuan menyediakan urutan kegiatan pelajaran yang jelas dan logis supaya mencapai tujuan pembelajaran. Pendapat ini memperlihatkan bahwa RPP juga berperan untuk memudahkan peserta didik mengikuti pembelajaran sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Burden & Byrd (2013: 58) menyatakan rencana pembelajaran bertujuan untuk menyusun dan mengatur kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat belajar, menyusun alur dan tahap pembelajaran dengan tepat, serta mengatur waktu dan peristiwa.  Naegle (2002: 83) menyatakan RPP menjaga pendidik berada pada jalur yang direncanakan selama periode pembelajaran di kelas karena sebelumnya telah mengetahui pencapaian yang diharapkan untuk diraih. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, pada dasarnya RPP bertujuan untuk membuat lingkungan belajar yang mendukung peserta didik mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan sumber belajar sesuai kompetensi yang akan dicapai melalui urutan kegiatan pelajaran yang jelas dan logis.
Keuntungan pendidik membuat RPP yaitu rencana pembelajaran pada kompetensi dasar tertentu terarsipkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk penyempurnaan pada pembelajaran selanjutnya, mengontrol kualitas pendidik mengajar, untuk mengukur kualitas pembelajaran yang berhubungan dengan hasil belajar peserta didik, dan untuk memanajemen pembelajaran yang disesuaikan waktu dan materi pembelajaran sehingga dapat berlangsung dengan baik dan menarik (Chatib, 2013: 193). RPP diharapkan dapat menimbulkan peristiwa penting yang terjadi pada peserta didik seperti mudah memahami materi dan sangat tertarik mengikuti pembelajaran.
Burden & Byrd (2013: 105) menyatakan secara umum RPP terdiri dari tiga bagian penting untuk mencapai pembelajaran yang efektif, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan pengembangan atau inti, dan kegiatan penutup. Abidin (2013: 295) menyatakan RPP dapat disusun berdasarkan satuan materi yang akan disampaikan. RPP dapat pula disusun untuk beberapa proses pembelajaran dengan syarat tiap proses pembelajaran harus tetap mencerminkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Proses penyusunan RPP bersesuaian dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Chiappetta & Koballa (2010: 6) menganjurkan RPP memuat kegiatan yang mengajak peserta didik dalam kegiatan instruktif dan bermakna agar membantu peserta didik untuk mengonstruksi konsep penting dan mengembangkan keterampilan. Secara praktis RPP yang disusun harus mudah dilaksanakan, alokasi waktu yang cukup, dan memperkuat proses pencapaian kompetensi peserta didik berdasarkan kurikulum yang digunakan (Cicek, 2013: 334).
Hamm & Adam (2009: 111) menyatakan tidak ada satu format baku dalam menyusun RPP, tetapi mayoritas RPP berisi tujuan pembelajaran, keterampilan yang ditekankan, deskripsi materi, langkah pembelajaran, dan penilaian. Oleh karena itu, terdapat berbagai format dalam menyusun RPP. Moore (2015: 212-213) menyatakan RPP tersusun dari delapan komponen, yaitu: (1) topik berisi mata pelajaran, materi, dan panduan dasar kurikulum; (2) tujuan meliputi daftar tujuan pembelajaran; (3) garis besar materi yang bertujuan untuk  membantu dalam menentukan urutan dan mengatur materi; (4) kegiatan pembelajaran yang mencakup kegiatan peserta didik dan pendidik yang mengarahkan pada kompetensi yang diharapakan; (5) sumber dan bahan ajar meliputi daftar bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran; (6) evaluasi berisi prosedur evaluasi seperti tes, pekerjaan rumah, dan tugas khusus; (7) akomodasi berisi rencana untuk mengakomodasi peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi; dan (8) refleksi berupa pengadaan evaluasi terhadap keefektifan pembelajaran. Menurut Haynes (2010: 65-66) RPP memuat informasi berupa tujuan, data penilaian, ruang lingkup materi, metode pembelajaran, harapan pendidik, kegiatan pembelajaran, pekerjaan rumah, perbedaan kemampuan belajar peserta didik, peningkatan dalam belajar, jaringan kurikulum lain, waktu, sumber belajar, bahasa, risiko, penilaian, metode evaluasi, dan prosedur review. Berdasarkan uraian di atas dapat disarikan bahwa RPP pada dasarnya berisi informasi mengenai topik materi, kompetensi yang akan dicapai, deskripsi materi, kegiatan pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian yang digunakan dalam pembelajaran guna mendukung peserta didik dalam mencapai kompetensi.
Chiappetta & Koballa (2010: 31) menyatakan penyusunan rencana pembelajaran sains perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu karakteristik peserta didik yang akan diajar, bahan yang diajarkan disesuaikan kompetensi yang diharapkan tercapai setelah pembelajaran, cara mengajarkan sains, cara mengelola lingkungan belajar sains, dan cara melakukan penilaian peserta didik. Burden & Byrd (2013: 58) menyatakan beberapa hal yang dipertimbangkan dalam membuat rencana pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang akan digunakan, lama waktu pembelajaran yang digunakan, sumber dan bahan ajar yang digunakan, strategi pembelajaran, pembelajaran pengembangan perilaku, media ajar, manajemen kelas, iklim kelas, dan evaluasi peserta didik. Frost (2010: 145) menyatakan pembuatan RPP dimulai dengan mempertimbangkan materi pelajaran, pengetahuan dan cara menyampaikan pelajaran, tujuan dan keluaran pembelajaran, kegiatan pelajaran dan sumber belajar, penilaian, manajemen peserta didik dan sumber belajar, waktu, rencana yang akan dibahas, dan pekerjaan rumah.
Naegle (2002: 84-93) menyatakan sebelum membuat RPP perlu diketahui terlebih dahulu lima komponen esensial untuk pembelajaran efektif, yaitu motivasi, metode pembelajaran, aplikasi dan praktik, penilaian, serta refleksi dan penutup. Motivasi bertujuan untuk menghasilkan ketertarikan pada topik pelajaran sehingga peserta didik akan belajar lebih mengenai topik atau keterampilan. Pembangunan motivasi dilakukan dengan menangkap perhatian peserta didik diantaranya menghubungkan pengetahuan awal dengan informasi baru yang akan dipelajari lebih lanjut dalam pembelajaran dan menyusun penjelasan relevansi pembelajaran terhadap kehidupan dan pengalaman peserta didik. Metode pembelajaran dipilih berdasarkan pertimbangan usia dan kedewasaan peserta didik, gaya belajar peserta didik, sumber belajar yang tersedia di sekolah, dan waktu yang disediakan untuk melakukan pembelajaran. Aplikasi dan praktik dapat diwujudkan dengan pengerjaan lembar kegiatan peserta didik (LKPD), kegiatan pemecahan masalah menggunakan informasi dan keterampilan yang terkait materi, penyajian sintesis hasil penyelidikan, demonstrasi, portofolio karya terbaik peserta didik, presentasi, dan lain-lain. Penilaian untuk mengukur sejauh mana ketercapaian kompetensi peserta didik. Refleksi dan penutup dilakukan di akhir pembelajaran dengan memberi kesempatan peserta didik mengutarakan atau menuliskan pemahaman materi yang telah dipelajari.
Prinsip-prinsip dalam penyusunan RPP adalah memuat secara utuh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan; dapat dilaksanakan dalam satu atau lebih dari satu kali pertemuan; memperhatikan perbedaan individual peserta didik; berpusat pada peserta didik; berbasis kontekstual; berorientasi kekinian; mengembangkan kemandirian belajar; memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran; memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan; dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Kemendikbud, 2014: 7). Lebih lanjut Kellough & Carjuzaa dalam Burden & Byrd (2013: 72) menjelaskan bahwa tahapan dalam menyusun RPP untuk mencapai hasil terbaik diantaranya menentukan pencapaian kompetensi yang diharapkan dan prinsip pendukungnya; memutuskan materi pelajaran yang dihubungkan dengan kompetensi yang akan dicapai; menentukan alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan topik; menentukan pendekatan pembelajaran; membuat rencana untuk mengurutkan penggunaan buku, media, dan sumber belajar lain; dan  menentukan prosedur untuk mengevaluasi peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disarikan bahwa langkah-langkah dalam pengembangan RPP yaitu, menelaah kompetensi, mengidentifikasi materi, mengembangkan kegiatan pembelajaran, menentukan bahan ajar, menentukan alokasi waktu, dan menyusun penilaian. RPP merupakan dokumen tertulis, sehingga dalam penyusunannya juga perlu memperhatikan tata bahasa yang baik agar informasi dan rencana dalam RPP dapat dipahami oleh siapapun yang akan menggunakannya. Kelayakan RPP ditentukan berdasarkan ketepatan (1) rumusan indikator pada pencapaian kompetensi; (2) materi pembelajaran; (3) kegiatan pembelajaran, (4) penilaian, (5) media, alat, dan sumber belajar; dan (6) kebahasaan.

Daftar Pustaka
Abidin, Y. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.
Burden, P. R. & Byrd, D. M. (2013). Methods for effective teaching: Meeting the needs of all students (6th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc. 
Chatib, M. (2013). Gurunya manusia: Menjadikan semua anak istimewa dan semua anak juara. Bandung: Kaifa. 
Chiappetta, E. L. & Koballa, T. R. (2010). Science instruction in the middle and secondary schools: Developing fundamental knowledge and skills (7th ed.). Boston, MA: Allyn & Bacon 
Cicek, V. (2013). Effective use of lesson plans to enhance education. International Journal of Economy, Management and Social Sciences, 2(6), 334-341. Diambil pada tanggal 15 September 2015, dari http://www.tijournals.com/index.php?action=journal&page=showpaper&jid=6&iid=50&pid=256 
Cvetek, S. (2008). Applying chaos theory to lesson planning and delivery. European Journal of Teacher Education, 31(3), 247-256. doi: 10.1080/02619760802208320 
Frost, J. (2010). Learning to teach science in the secondary school: A companion to school experience (3rd ed.). New York, NY: Routledge. 
Hamm, M. & Adam, D. (2009). Activating assessment for all students: Innovative activities, lesson plans, and informative assessment. Lanham, MD: Rowman & Littlefield Education. 
Haynes, A. (2010). The complete guide to lesson planning and preparation. New York, NY: Continuum International Publishing Group. 
Kemendikbud. (2014). Pengembangan RPP di SMA tahun 2014. Jakarta: Kemendikbud. 
Moore, K. D. (2015). Effective instructional stratgies: From theory to practice (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publication, Inc. 
Naegle, P. (2002). The new teacher’s complete sourcebook middle school. New York, NY: Scholastic Inc.  
Orlich, D. C, Harder, R. J., Callahan, R. C, et al. (2010). Teaching strategies: A guide to effective instruction  (9th ed.). Boston, MA: Wadsworth, Cengage Learning.

========================================================================
Contoh RPP

Beberapa contoh rencana pelaksanaan pembelajaran khususnya pada pembelajaran fisika dapat dilihat dan diunduh sebagai berikut. 

1. RPP Elastisitas dan Hukum Hooke

2. Lesson Plan of Distance and Displacement

3. Lesson Plan of Uniform Circular Motion





Posting Komentar

0 Komentar